Kalender Astronomi Tahun 2011
Hujan meteor Quadrantids tahun ini diperkirakan akan menampak sekitar 40 meteor per jam pada saat puncaknya. Dapat disaksikan sejak tanggal 1 sampai 5 Januari 2011. Pengamatan terbaik ketika lepas tengah malam dengan mengamati rasi Bootes diarah timur. 4 Januari : Gerhana Matahari Parsial * Gerhana matahari parsial akan terjadi di sebagian besar wilayah Afrika utara, Eropa, dan Asia. 4 Januari : Bulan Baru 5 Januari : Venus Elogasi Maksimum Venus akan berada pada posisi tertingginya di langit menjelang matahari terbit. Kenali planet Venus sebagai bintang paling cemerlang di langit timur menjelang matahari terbit. 19 Januari : Bulan Purnama
18 Februari : Bulan Purnama
19 Maret : Bulan Purnama 21 Maret : Vernal Equinox Matahari akan singgah sejenak tepat di ekuator dalam perjalanan semu menuju langit utara. Pada waktu seperti ini, lama waktu siang dan malam di seluruh muka Bumi akan sama panjang. Di Indonesia, peristiwa ini menandai dimulainya musim kemarau.
3 April : Oposisi Saturnus Saturnus berada pada posisi terdekatnya dengan Bumi. Saturnus juga akan nampak sepanjang malam dan terlihat bagai bintang putih terang. 18 April : Bulan Purnama 21 – 22 April : Puncak Hujan Meteor Lyrids Dari konstelasi Lyra diperkirakan akan bermunculan meteor dengan itensitas 20 meteor per jam. Hujan meteor ini akan terlihat sejak 16–25 April. Konstelasi Lyra sendiri dapat ditemukan di arah utara menjelang matahari terbit.
5 – 6 Mei : Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids Masih dalam skala normal, menghasilkan sekitar 10 meteor per jam. Observasi dapat dimulai sejak 4–7 Mei dari konstelasi Aquarius. 10 Mei : Puncak Konjungsi Tiga Planet Bagaimana jika planet Merkurius, Venus dan Jupiter berada pada posisi berdekatan? Jika penasaran, tunggulah sejenak sebelum matahari terbit, maka kita akan mendapati segitiga planet dihiasi corak fajar. 17 Mei : Bulan Purnama 28 Mei : Istiwa A’dhom Peristiwa dimana matahari transit atau tepat berada di atas ka’bah. Peristiwa ini dapat difungsikan untuk meluruskan arah kiblat bagi kaum muslim. Peristiwa ini akan terulang pada tanggal 16 Juli 2011.
1 Juni : Gerhana Matahari Parsial * Gerhana matahari parsial akan terlihat di sebagian besar Asia Timur, Alaska, Kanada bagian utara, dan Greenland. 15 Juni : Bulan Purnama 15 Juni : Gerhana Bulan Total Gerhana bulan total akan terlihat di sebagian besar Amerika Selatan, Eropa, Afrika, Asia, Australia termasuk seluruh daerah di Indonesia. Puncak gerhana di Indonesia akan berlangsung sekitar pukul 03.00 WIB. 21 Juni : The Summer Solstice Matahari berada pada titik paling utara. waktu siang akan paling lama dibanding waktu malam di belahan bumi utara, begitu juga sebaliknya pada belahan bumi selatan
1 Juli : Gerhana Matahari Parsial * Gerhana Matahari sebagian ini akan terlihat di lepas pantai Antartika. 15 Juli : Bulan Purnama 28 – 29 Juli : Puncak Hujan Meteor Southern Delta Aquarids Setidaknya akan nampak sekitar 20 meteor per jam sewaktu puncaknya. Meteor ini dapat diamati sejak 18 Juli – 18 Agustus pada konstelasi Aquarius. 30 Juli : Bulan Baru
Dapat diamati sejak 23 Juli sampai 22 Agustus. Pada saat puncaknya diperkirakan akan terlihat sekitar 60 meteor per jam dimana pusat hujannya adalah rasi perseus. Rasi Perseus sendiri akan tepat berada di meridian langit utara saat puncak hujan meteor ini tiba. 13 Agustus : Bulan Purnama 22 Agustus : Oposisi Neptunus ** Neptunus, kembaran planet Uranus ini akan berada pada posisi terdekatnya dengan Bumi. Meski ada pada puncak paling cemerlang, planet ini hanya dapat diamati dengan alat bantu seperti teleskop. 29 Agustus : Bulan Baru
Matahari kembali menuju langit selatan dan mampir sejenak tepat di ekuator. Seluruh wilayah di muka Bumi akan memiliki panjang waktu yang sama antara siang dan malam. Peristiwa ini juga menandakan datangnya musim penghujan di Indonesia. 25 September : Oposisi Uranus ** Seakan menyusul sahabatnya Neptunus, planet Uranus pun akan berada pada posisi terdekatnya dengan Bumi. Meski berada pada kecerlangan maksimum, akan sulit mengamatinya dengan mata telanjang. 27 September : Bulan Baru
Mungkin inilah peristiwa astronomis paling menarik sepanjang tahun 2011. Saat puncaknya, diperkirakan akan nampak ratusan hingga ribuan meteor per jam, begitu melimpah. Untuk saat ini, kami belum dapat memberi kabar mendetail tentang badai meteor Draconids. 12 Oktober : Bulan Purnama 21 - 22 Oktober : Puncak Hujan Meteor Orionids Dari konstelasi paling dikenal, Orion. Diperkiraklan akan nampak sekitar 20 meteor per jam. Dapat diamati sejak tanggal 17 sampai 25 Oktober saat rasi Orion berada di langit timur selepas tengah malam. 26 Oktober : Bulan Baru 29 Oktober : Oposisi Jupiter Jupiter berada pada jarak terdekat dengan Bumi. Akan bagai bintang putih terang yang terlihat sepanjang malam. Cukup melihat langit malam, maka akan segera terlihat satu bintang yang jauh lebih terang dibanding bintang lainnya, dialah planet Jupiter.
17 - 18 November : Puncak Hujan Meteor Leonids Sang rasi Leo akan menghibur pecinta langit dengan sekitar 40 meteor per jamnya. Bangunlah dini hari dan menghadaplah ke rasi Leo di langit timur. 25 November : Bulan Baru 25 November : Gerhana Matahari Parsial * Dapat teramati di sebagian besar Antartika, Afrika Selatan dan Tasmania.
10 Desember : Gerhana Bulan Total Terlihat pada sebagian Eropa, Afrika Selatan, Asia temasuk Indonesia, Samudera Pasifik dan Amerika Selatan. 13-14 Desember : Puncak Hujan Meteor Geminids Berradian atau berpusat pada konstelasi Gemini akan melesat sekitar 60 meteor per jam sewaktu puncaknya tiba. Dapat diamati sejak 6 sampai 19 Desember. 21 Desember : The Winter Solstice Matahari berada pada langit paling selatan. Waktu siang akan paling lama dibanding waktu malam di belahan bumi selatan, begitu juga sebaliknya pada belahan bumi utara. 24 Desember : Bulan Baru * Tidak bisa diamati di Indonesia ** Tidak bisa diamati dengan mata telanjang | |||
No Comments
Kalender Astronomi Tahun 2011
.