Mathematics Anxiety (Mathophobia)


.

Pernah dengar atau lihat tentang ini?
Ya, Mathematics Anxiety itu adalah Phobia Matematika dan dari ciri-cirinya saya termasuk anggota ini (meskipun tak terlalu parah) :D haha
Hmm, bisa dibilang saya lebih phobia ke bidang Kalkulusnya, dibanding Matematika terapan atau Aljabar... (Memang ada ya? Phobia kok milih-milih)
-____-

Ya begitulah, setiap pelajaran matematika disekolah atau di tempat les, entah mengapa saya merasa tak nyaman, lebih cepat pusing dan lelah. Saya lebih merasa tertekan dan tidak PD. Padahal untuk ulangan Statistika dikelas XI dahulu saya pernah mendapatkan nilai sempurna 100 !
Dan itu hanya terjadi di Statistika -_-

Ini saya kutip sedikit tentang Mathophobia

" Timlo.net – Ternyata perasaan tidak suka yang para pelajar miliki terhadap pelajaran Matematika bisa menyebabkan tubuh  sakit secara fisik. Menurut para peneliti, perasaan tidak nyaman yang dirasakan oleh mereka yang menderita phobia Matematika ternyata hampir mirip dengan rasa sakit secara fisik. Bagaimana penjelasannya?

Menurut Medical Xpress, otak orang yang tidak menyukai Matematika ternyata menunjukkan respon yang hampir sama dengan respon otak saat seseorang meninju mereka di wajah. Atau mencubit lengan mereka atau menjambak rambut mereka.

Para peneliti dari Universitas Chicago menggali lebih dalam terhadap mathophobia (phobia terhadap Matematika). Mereka menggunakan scan otak terhadap para penderita phobia ini dan menemukan bahwa hanya dengan memikirkan untuk menyelesaikan soal Matematika bisa menyebabkan rasa sakit fisik.

Medical Xpress mengutip Ian Lyons, seorang psikolog lulusan Universitas Chicago dan seorang mahasiswa pasca sarjana di Western University di Ontario, Kanada: “Aktivasi otak tidak terjadi selama mereka mengerjakan soal Matematika, menandakan bahwa masalahnya bukanlah matematika itu sendiri, tapi perasaan tidak suka yang muncul sebelumnya yang menjadi penyebab rasa sakit.”

Rasa takut terhadap Matematika memicu luka di posterior insula, yang terdapat bagian dalam otak, tepat di atas telinga. Bagian otak ini yang mengenali ancaman rasa sakit.

Rasa gelisah secara umum sering menghalangi kinerja kita. Saat kita membicarakan soal Matematika, bila seseorang tidak mampu menyelesaikan soal-soal Matematika bukan berarti mereka bodoh. Hal ini bisa berarti bahwa mereka mungkin dilumpuhkan oleh rasa takut mereka.

Beberapa penelitian lain dari Universitas Chicago menunjukkan bila Anda menulis mengenai ketakutan terhadap Matematika sebelum Anda mengerjakan soal-soal, Anda mungkin bisa mengerjakan soal dengan lebih baik. Bahkan menulis mungkin bisa menjadi penyembuh untuk banyak phobia."

Source: http://www.timlo.net/baca/43501/phobia-terhadap-matematika-sebabkan-tubuh-sakit/

Jadi apa ini bisa menjadi sebuah pemakluman untuk nilai2 matematika saya? :D
Doakan saya ya agar bisa mengerjakan soal Ujian Nasional April 2013 nanti :)

-90313

Quote from Tweet Mario Teguh


.

Cinta tidak berubah.Kita yang berubah. Dan jika cinta tidak menyukai cara kita berubah,cinta pergi.


.

Lambang UGM itu, sederhana&memiliki 2 warna, tapi dibalik kesederhaan itu, mngandung makna yg luar biasa. Jika d prhatkan, lmbang UGM sangat indah, motivnya berbeda dari yg lain, seperti menyiratkan bhwa lambang itu adlh pusaka suci. Rasanya beda waktu liat lambang UGM. Ada kedamaian&keteguhan hati disana
Aku akan bangga, jika temanku atau bahkan sahabatku bisa keterima di UGM dengan fakultas yg mreka inginkan :)
Semoga kamu keterima d UGM ya peh, mlihat tman kuliah d sna, sprti kita sndri yg kuliah d sna :D
Prnah terbesit untuk pilih UGM, tp sprt hal yg tdk mungkin. Itu pkiran dlu, skarang akan mngkin dngan seizin Allah, jka UGM adlah jodohku, Insya Allah, Allah akn mmbrkan jlan untuk aku lalui.
Semangat kterima di UGM. I'm proud of u :')

Copy Chat dr BBM :')
Aku tunggu kamu di GSP, semoga Allah meridhai :)

A Little Bit Fear


.

Untuk yang satu ini aku tak bisa banyak berkomentar
Hal sebesar ini, seberharga ini
Aku tak berani meremehkan
Karena aku pernah tersandung lalu jatuh dan terinjak

Di jalan ini aku tak bisa menengadah
Berjalan bangga, berjalan mulia
Aku tak berani menatap siapapun
Karena apalah arti sebuah kebanggaan yang belum terjadi

Semuanya ada diambang horizon mimpi
Aku hanya berani menatap dari jauh
Hal itu seperti "sesuatu yang tak boleh disebut"
Dan aku tetap diam
Hanya menanti apa akhirnya :)

Naskah Part 2


.

Harusnya Malam ini aku ngafalin tugas buat ujian praktek besok, tapi ada kerikil-kerikil pikiran yang menghadang
Dan Daripada nggak konsen, mending ngeblog :)

Kenapa ya teman-teman?
Kita baru akrab di semester akhir ini
Punya banyak tawa di semester akhir ini
Dan mengobral mimpi ke sesama lalu diakhiri Aamin dan pelukan hangat di semester ini

Tak terasa ya kawan, beberapa bulan lagi
Rok dan celana abu-abu mu mungkin akan dimusiumkan
Berteman kapur barus di pojok lemari
dan dia jadi salah satu saksi, saat kita menari bersama-sama
tak peduli deadline PR yang menumpuk

Saat kita, menempel semua lukis impian di tabel periodik kelas kita
Kita, ber40 orang :D
Nice to know you, friend :)

#Besok ujian praktek lho

Di Hadapan Cermin


.

Untuk saat ini aku hanya ingin bilang sama kamu
Jika inginmu tak seperti inginNya
Harusnya kau bisa lebih mudah ikhlas dan menerima
Karena kau telah belajar banyak dari guncangan-guncangan itu
Karena kau telah siap menghadapi takdir yang Ia goreskan
Karena untuk menuju impianmu, masih banyak jalan terbentang
Jika Kenyataan yang kau harap tak seperti kebaikan yang Ia buat untukmu
Harusnya kau bisa tersenyum,
Dan menemaniku menulis lagi
Di gerimis petang ini~

Naskah Pasir Hitamku


.

Bintang,
Kamu tau?
Aku cuma bisa diam saat harapanku mulai membesar
Saat aku meng'iya'kan tanya-tanya mereka
Aku tengok lagi hatiku
Bisakah?
Bisakah aku menerima hasilnya nanti?
*tarik nafas sejenak*

Bintang,
Kamu tau?
Saat aku tersenyum menatap lambang itu
Membaca garis waktu yang aku geser keatas-kebawah
Dan imajinasi menerbangkan sayap-sayapnya keatasku
Aku tak tahu, bintang
Apakah senyum atau duka yang kulukiskan diwajahku...

Kau bisa lihat aku dibawah sini Bintang?
Aku duduk lagi dihadapan kawanmu,
Menceritakan semua keluh-kesahku
Inginku teriakkan kalau aku pasti bisa.
Tapi semua memori masa lalu itu
Dengan semua kecewa dan gagalnya
Yang menguras airmata dan pikiran
Menghentakku lagi, sekali lagi

Aku jujur, Bintang
Andai aku bisa diam saja, pendam semuanya dalam hati
Meski aku tahu, kota itu dan isinya dan orang-orangnya dan cinta yang Ia titipkan disana
Dan kau Bintang
Memberikan magnet tersendiri untuk jiwa ini
Tapi aku masih terlalu lemah dan takut.
Takut sekali Bintang :')

Tapi Bintang, ini lebih berharga dari apapun yang kuinginkan Tahun ini..
Aku ingin menemuimu di pantai itu, dengan pasirnya yang hangat menenggelamkan telapak kakiku
Menggenggam apa yang kausebut reaksi fusi yang mengobarkan nyala dipermukaanmu
Berjalan-jalan dipinggiran kotanya dan lampu merahnya dan kendaraannya dan atmosfer yang melingkupinya

Semuanya,
Semua yang kuinginkan berkumpul jadi satu
Di Kota itu~


Kamar, dibalut hati berwarna biru