From Bogor with Flower~


.

Nadia
-Hari ini aku akan mengunjungi Andien dirumah sakit, Alhamdulillah operasi amandel nya berjalan lancar. Aku sudah membuat buket bunga anyelir merah muda yang kuambil dari kebun. Warnanya cantik sekali. Semoga hari ini cerah, dan Andien suka bunganya.

Adji
-Hari ini lumayan cerah, tapi agak mendung. Deadline pengumpulan fotonya lusa. Ku sempat-sempatkan saja hari ini untuk berkeliling Bogor. Mumpung tak ada jadwal dan semoga dapat view bagus ya.

Nadia
- kalau cuma 5 tangkai anyelir dan beberapa tangkai Iris Biru sepertinya kurang menarik. Akhirnya aku membeli 2 tangkai mawar plus 2 tangkai lili putih. Sekalian jalan-jalan ke Kebun Raya, siapa tahu dapat inspirasi. *smile*

Adji
- Ah, I'm not Lucky today. Mau ke Kebun Raya malah nabrak mbak-mbak, dan mood ku langsung hancur ketika melihat mbak itu menatap buket bunganya yang terlindas Trans Pakuan. Ekspresi nya dapet banget, tapi setega apa aku take photo ditengah tengah kesempitan gini. Gimana caranya ya untuk minta maaf ke mbak-mbak itu, dia kelihatan sedih banget. Kata maaf ga bakal cukup deh.

Nadia
- astaghfirullah, musibah. Buket bunga yang kurangkai cantik itu lenyap sudah. Seorang lelaki-sepertinya usianya tak beda jauh denganku- menabrakku dan membuat buketku terlempar terlindas Trans Pakuan, kalau gini mau bawa apa untuk Andien. Aku sudah bilang padanya kalau aku akan membawa bunga berwarna merah muda untuknya. Uh, mana mas mas itu langsung pergi gitu aja. Bete deh jadinya. Aku langsung pergi ke Kebun raya, mencari tempat yang pas untuk mengetik naskah ku, setelah dapat inspirasi dari kejadian ini.

Adji
-aku langsung lari ke tempat jual kembang, eh maksudku bunga. Niatnya sih mau gantiin bunga mbak-mbak tadi. Tapi ngomong-ngomong, tadi dia pergi kemana ya? Gara gara bawa kembang ups, bunga maksudnya, jadi banyak cewek-cewek lirik lirik centil gitu. Mungkin mereka kira aku romantis kali, padahal panik gini. Konsentrasi untuk nyari view pun buyar sudah.

Nadia
-Nah, ini tempat pas. Kukeluarkan laptop dan langsung mengetik apapun yang mengalir di otak. Sempet nangis dan sedih sih. Habis bunga anyelir dan iris nya itu kutanam sendiri di kebun dan merawatnya butuh perjuangan. Eh malah lenyap gitu aja.

Adji
-wah, beruntung. Aku langsung menemukan mbak-mbak yang tadi. Dia sendirian duduk di Kebun raya, sambil ngetik sesuatu di Laptopnya. Hmm, jadi bingung. Gimana caranya ngasih bunga ini ke dia tanpa diperhatikan sama pengunjung. Nanti dikira macem macem lagi.

Nadia
-tiba tiba ada tukang es krim lewat dijalanan ini, padahal kan sepanjang jalan yang duduk dikursi cuma aku. Aneh, eh dia berhenti didepanku. Apa ini, dia ngasih buket bunga dan es krim strawberry. Lalu dia pergi lagi ketempat yang ramai. Gak ngerti deh, ada apa sih. Setelah kulihat lagi, buket bunga nya mirip dengan buket yang terlindas tadi. Hanya tak ada lili putih saja. Hmm, terimakasih ya.

Adji
- dompetku langsung menipis, habis beli bunga trus nyuruh tukang eskrim tadi untuk ngasih bunga ke mbak itu. Tapi tadi sempet ku photo pas dia senyum nerima bunga dan eskrim dari si tukang es krim. Ah, dapet banget nih momentnya, kuputuskan untuk ngirim ke panitia lomba foto yang ini aja. Lelah, mending sekarang balik aja deh.

Nadia
-ternyata setelah kutanya ke tukang es krim yang tadi, buketnya dari mas mas yang nabrak aku tadi. Kupikir dia lupa dan gak peduli. Setelah dapet bunga langsung kepikiran Andien, akhirnya buru-buru ke RS sebelum jadwal besuknya habis. Andien seneng banget dapet bunga nya. Dan dia janji gak akan bolos lagi di tempat Les. Hmm, Andien semoga cepat pulih ya. Aku pun langsung pulang ke tempat kost dan mengetik lagi inspirasi yang kudapat hari ini. Sambil senyum tentunya.

Adji
- Mama nyuruh aku kerumah sakit, padahal bentar lagi nyampe rumah. Setibanya disana, Andien langsung riang dan memanggil namaku. Disana kulihat ada benda yang familiar. Buket Bunga.
Andien bilang tadi guru lesnya kesini dan ngasih bunga ini untuknya. Namanya Nadia, dan tiba tiba ada sesuatu yang aneh kurasakan di dadaku pas kulihat lagi buket bunga itu, lalu kubaca puisi yang ditulis Nadia


"Dear Andien,
Kehidupan akan terus menguji siapapun yang masih singgah.
Tak ada jalan lain, kecuali mengikutiNya.
Mengikuti cahaya .
Mengikuti jejak-jejak Cinta yang tersisa.
Mengikuti hati dan Fitrahnya.
Setiap senyum yang tersungging dari bibirmu,
Dapat merubah apapun dihadapanmu
Bersabar dan bersemangatlah ! :)
-Nadia- "

Your Reply